Depresiku memang sudah sembuh. Tapi, aku harus jujur.
Aku sangat tidak bahagia.
Aku jadi cranky dan bitter.
Ayah bilang ‘sengak‘.
Sifat turunan ibuku yang muncul tiap kali aku tertekan karena merasa nggak bisa keluar dari situasi sulit yang berkepanjangan.
Nasihat bersabar dan bersyukur nggak pernah berhasil untukku. Otakku minta sesuatu yang lebih action-oriented. Bersabar dan bersyukur terlalu ngglambyar di kepalaku.
Otakku lebih bisa merespon nasihat seperti: “Ciptakan sesuatu.”
It works.
Kurang dari seminggu lalu, aku nemu cara bikin kembang dari tas berkatan setelah sebulanan bereksperimen. Bikinnya gampang, hasilnya bagus, ngirit pula. Bahan-bahannya nggak perlu beli. Asal rajin datang ke tahlilan pasti punya banyak.
Ini bukan hasil kerja pertamaku tapi yang paling orisinil. Harus kukasih nama.
Karena itulah yang bisa kita lakukan saat secara garis besar hidup kita nggak membahagiakan: menciptakan kebahagiaan-kebahagiaan kecil.
Kita cuma butuh:
- Tas berkatan yang paling tipis
- Kotak nasi atau jajan
- Gunting
- Benang dan jarum
- Benda berbentuk lingkaran dengan diameter 5 cm
- Lem serbaguna UHU
- Bulpen
- Telaten
- Telaten
- Telaten
Cara bikinnya pun gampang. Foto-foto ini bikin prosesnya kelihatan lebih rumit. Sungguh.
Satu: Buat pola lingkaran di kotak nasi. Gunting.
Dua: Lepas jahitan tas berkatan. Ambil selembar. Lipat 2 sama besar, gunting. Lipat 2 sama besar lagi, gunting. Gitu terus sampai dapat potongan-potongan panjang (strip) 10×2 cm.
Tiga: Susun 10 strip, lipat dua, buat guntingan ombak di salah satu sisinya. Ini akan bikin kelopak terlihat lebih alami.
Empat: Jahit jelujur sisi yang rata.
Lima: Tarik ke ujung benang.
Enam: Jahit lagi strip ke-2 sampai strip ke-6. Jahit mati ujungnya. Boleh >6 strip. Makin banyak, makin fluffy jadinya. Tapi >10 strip sepertinya butuh lingkaran yang lebih besar.
Tujuh: Itu yang akan jadi kelopak luar. Sekarang kita buat kelopak dalam. Ulangi langkah 5 tapi kali ini lebih mampatkan strip-stripnya. Panjang benang kurang-lebih 3/4-nya panjang benang kelopak luar.
Delapan: Tempel di atas lingkaran. Mulai dari kelopak luar lalu lanjut kelopak dalam. Perhatikan aja gambar-gambar ini.
Jangan kecewa kalau kali pertama coba hasilnya nggak seperti di foto. Di dunia ini sedikit sekali yang pertama kali coba langsung jadi atau bisa.
Aku tahu kembang seperti ini bisa beli. Dapatnya lebih bagus. Pesan di aku pun bisa. Tapi bukan itu intinya.
Aku bisa nggak tidur sampai jam 2 malam, saking asyiknya nyibukkan tangan. Ini terapiku. Bikin acara wajib nonton TV setelah suamiku makan malam jadi bearable. Aku nggak tahan lihat acara TV kita yang ndagel semua itu. Suamiku nggak bisa membiarkanku sibuk di ruangan lain (he has an attachment problem). Dia harus nonton TV. Atau omong-omongan. Our conversation has run dry. Aku nggak mau memaksakan diri ngobrol.
Ini bukan blog dekorasi atau kerajinan tangan. Ini blog perempuan pintar yang bekerja keras membesarkan peran domestiknya, meski tanpa anak, meski suaminya nggak bisa melihat pergulatan batinnya harus melepaskan dunianya semasa gadis, semasa bapak-ibunya masih ada, semasa semua orang memanggilnya ‘Miss Rinda‘.
After all..
Life is not about waiting for the rain to stop. It’s about how to dance in the rain.
Kalau Sule yang harus nerjemahkan:
Sedia payung sebelum hujan..
miss Riiin…..
Aku sungguh merasakan pergulatan batinmu miss…
Bisa bikin novel miiss…
Seriius.
Bahasa miss Rin novelist bangeett…
Bener miss..
Aku bener-bener saluuutt sama ms Rin.
In syaa alloh surga menantimu, miss….
*love u….miss Rinda.
Love you, too, Len..